Saya juga bersyukur, bahwa di emperan rumah kontrakan ini, mulai ada sebuah kehidupan baru. Apa itu? Yap....berdiri sebuah warung gado-gado. Terus apa hubungannya warung gado-gado dengan kehidupan baru? Emang beralih profesi? He..he..bukan...Yang saya maksud adalah, ternyata dengan adanya warung itu, kondisi emperan rumah jadi rame bukan kepalang. Baru aja dibuka setengah jam pas hari pertama, udah nunggu 5 orang pembeli. Entah darimana mereka itu dapat info kalo di emperan rumah kontrakan saya ada warung makan sederhana (bahkan boleh dibilang kelewat sederhana).
Disamping menimbulkan suasana "meriah" pada pagi dan siang hari, saya melihat bahwa kegiatan warung ternyata bisa mengubah potensi ekonomi yang lain. Anggota keluarga yang menjadi operator warung (ini istilah apa lagi...?:)) ikut ndompleng berjualan minuman ringan yang disukai anak-anak. Bubble juice. Hmmm.....makin meriah dengan celoteh bocah-bocah pembeli. Saya makin bersyukur, bahwa modal yang sedikit saya berikan, bisa menjalankan roda ekonomi keluarga itu. Alhamdulillah.
Oh iya, dari tadi ngomong filosofis melulu. Mungkin perlu saya perkenalkan warung gado-gado yang baru saja diresmikan (halahh..) Saya beri
- Semur jengkol.
- Sayur matang (tahu & tempe kuah santan, sayur nangka, tumis kangkung)
- Gorengan (bakwan, tempe goreng tepung)
Wassalam.